Pancaran Jiwa Guru

Secara selintas kegiatan guru begitu ringan, santai seperti tidak ada yang dikerjakan, dia berangkat pagi hingga petang. Tidak ada yang tahu persis seperti apa guru, bila tidak menagalami sendiri minimal melihat dengan kepala mata sendiri apa sebenarnya tugas guru, benarkah sesantai yang kita lihat, atau sesederhana yang kita lihat.

Banyak masyarakat yang mengatakan guru hanya ngajar gitu doang dapat gaji, ngajarnya sebentar terus pulang. Ya benar, bila hanya mengajar itu gampang sekali, semua orang bisa, tapi ada yang masyarakat tidak tahu guru itu tidak hanya mengajar tapi dia harus bekerja keras mendidik anak didiknya dengan sepenuh hati dan iklash. Sang pendidik berusaha memperbaiki akhlak anak didiknya dari tidak baik menjadi baik bukan pencetak anak pintar, bila anak didik akhlaknya baik otomatis anak akan menjadi pandai.

Kategori pandai disini tidak harus dikaitkan dengan angka atau rangking, pandai disini adalah pandai menjadi anak didik yang berakhlak yang memiliki sopan santun dan tingkah laku yang baik, karena itu adalah dasar orang sukses. Bayangkan bila semua guru hanya mampu mengajar, anak didik hanya mampu dalam kategori angka dan rangking, mereka minim akhlak, setelah mereka besar mereka tidak beradab, mereka akan mengejar angka tanpa berpikir bagaimana meraih angka itu denga cara yang jujur dan berprestasi. Tapi bila anak memiliki akhlak baik kelak dia besar dalam bekerja dia akan rajin dan jujur.

Pancaran jiwa seorang guru akan tanpak pada muridnya yang patuh, rajin, sopan dan berakhlak, oh… tentu tidak semudah itu merubah akhlak seorang anak menjadi baik, butuh kasih sayang dan keikhlasan yang tinggi dan tanpa pamrih, bila seorang guru sudah mampu melakukan pendekatan dengan anak dengan segenap jiwa, dianggap anak didiknya adalah anak kandungnya yang harus dia perjuangkan isnya Allah akan terlihat hasilnya, idealis memang tapi boleh dicoba.

Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru, jadi pola tingkah laku guru memang harus punya kharisma dan jiwa yang jujur serta ikhlas, tidak membanding harga didiknya dengan sejumlah uang tapi kepuasan melihat anak didiknya sukses. Guru adalah idola, itu sebabnya untuk menjadi sosok guru harus hati-hati agar selalu memberi contoh yang baik, memberi pelajaran yang baik dan menerima setiap keluhan yang murid utarakan, berusaha menjadi orang yang mampu membantu masalah sang anak didik, membuat sang anak didik nyaman dan butuh padanya, insya Allah anak didik akan gampang diarahkan menjadi orang baik dan sukses.

Guru memang pahlawan tanpa jasa, tapi jangan pula guru dibiarkan untuk tidak memiliki penghasilan yang layak, guru butuh juga perhatian dalam menunjang hidupnya hari-hari demi mengajar dan mendidik anak-anak bangsa, agar mereka fokus dalam mendidik anak bangsa, masalah ini janganlah dikaitkan dengan keihklasan sang pendidik, tapi coba berpikir bijaksana, dengan ilmunya, sudah banyak anak-anak bangsa yang sudah sukses, wajarlah bila seorang guru mendapatkan apresiasi dalam bentuk penghargaan yang menjamin kelayakan hidupnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Murid-Muridku Tercinta

Sang Pendidik